#temanmain24 : Wisata Bahari


Wisata Bahari ke Museum Maritim Indonesia


Hallo Sahabat Teman Main..

Nenek moyangku seorang pelaut
Gemar mengarungi luas samudera
Menerjang ombak, tiada takut
Menempuh badai sudah biasa

Sahabat Teman Main hafal lagu di atas? Negara Indonesia yang terdiri dari 17.500 lebih pulau-pulau melahirkan banyak pelaut tangguh. Sahabat juga bisa belajar menjadi pelaut, lho, seperti petualangan Teman Main berwisata bahari di Museum Maritim Indonesia.

Minggu, 25 Agustus 2019, lalu, Sahabat Teman Main bersama Papa dan Mama berkunjung ke Museum Maritim Indonesia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara. Museum yang dikelola PT. Pelabuhan Indonesia II (IPC) baru diresmikan tahun ini, lho. Apa saja ya isinya?

Nonton Film Sejarah Indonesia

Agenda pertama hari itu, Sahabat Teman Main beserta Mama dan Papa menuju lantai 2 museum. Di sana terdapat ruang auditorium untuk menonton film tentang sejarah IPC dan kelautan Indonesia.


Film tersebut menceritakan pentingnya kapal untuk mengangkut barang-barang ke berbagai pulau. Dikisahkan di suatu daerah di Sumatera Barat sedang kehabisan stok gula. Minum kopi tanpa gula kan pahit banget. Ini karena kapal pengangkut gula terlambat datang padahal masyarakat sudah menunggu di pinggir dermaga.


Setelah menonton film, Teman Main diajak melihat maket pembangunan PT. Pelabuhan Indonesia II yang luas … nantinya Tanjung Priok akan dibangun seperti itu.



 Indonesia Kaya Rempah-Rempah

Selesai mengenal IPC, para peserta beranjak ke lantai 1 untuk berkeliling ruang pameran. Ruang pamer museum dibagi menjadi dua, sebelah kanan dan kiri. Dipandu Kak Andi dan Kak Nabila, Teman Main berkeliling sambil mendapat penjelasan.

Kita ke kanan dulu, ya. Bagian kanan berisi sejarah kerajaan-kerajaan di Indonesia dari kerajaan Sriwijaya, Majapahit, Mataram, hingga Demak. Berbagai komoditas dagang khas tiap kerajaan dipamerkan di sana.

Di Kerajaan Sriwijaya, gading gajah dan cula badak diperjual-belikan, lho. Kalau sekarang udah enggak boleh, ya, karena semakin langka. Kasihan hewannya harus dibunuh demi diambil gadingnya saja.


Di sini juga ada relief kapal Samudra Raksa seperti di Candi Borobudur. Dari relief tersebut kemudian dicoba buat kapal benerannya dan ternyata jadi, lho. Wah, berarti saat pembangunan Candi Borobudur pada 750 M sudah ada kapal megah tersebut, ya.



Sahabat pernah mendengar VOC alias Vereenigde Oost-indische Compagnie? Perusahaan dagang asal Belanda ini mengambil komoditas di Indonesia, seperti rempah-rempah dan emas, untuk dibawa ke Belanda. Di Museum Maritim Indonesia, Sahabat dapat masuk ke diorama gudang VOC dan menemukan beragam rempah-rempah.

Sekarang kita lanjut menyusuri museum bagian kiri, ya. Di sini dijelaskan berbagai pelabuhan di Indonesia seperti pelabuhan Tanjung Perak di Jawa Timur dan Emmahaven di Sumatera Barat.
Pelabuhan tak hanya berfungsi sebagai jalur transportasi maupun distribusi perdagangan. Pelabuhan pun menjadi tempat pertahanan suatu negara supaya tidak diserang bangsa asing.




Nah, bagian paling seru di museum ini sampai-sampai ada peserta yang enggak mau pulang yaitu ruang simulasi kapal. Di sini, Sahabat dapat menyetir kemudi kapal dengan banyak tombol. Layar di sekeliling ruangan yang menampilkan pelabuhan membuat ruangan ini seperti naik kapal sungguhan!
Jangan lupa juga berfoto seperti atlet ski air di spot foto yang tersedia. Pegang talinya dan siap bergaya. Hihi ….




Crafting Membuat Kapal dari Karton Telur

Hari semakin siang namun masih ada agenda satu lagi sebelum makan siang. Setelah keliling ruang pamer museum dan naik ke lantai 3 untuk melihat pelabuhan, para peserta masuk ke ruang serba guna untuk berkreasi membuat kapal.

Bahan untuk membuat kapal ini memanfaatkan barang bekas yaitu karton telur. Dipandu Kak Helena dan Kak Ranti, Sahabat berkreasi menciptakan kapal impiannya lengkap dengan bendera Indonesia supaya makin meriah.








Asyik, kapal buatan Teman Main sudah jadi. Eh, tapi jangan dilayarkan di air ya. Dibuat pajangan saja karena karton telurnya bisa rusak kena air. Hehe ….

Belajar menjadi pelaut di Museum Maritim Indonesia ternyata melelahkan, ya. Sahabat makan dengan lahap makan siang yang tersedia.



Terima kasih Sahabat Teman Main dan Mama Papa yang sudah main bareng di #temanmain24. Sampai jumpa di kegiatan Teman Main berikutnya!


Nonton video kegiatan ini di channel Youtube Teman Main yaa..
  (klik disini )
Jangan lupa subscribe ;)


TEMAN MAIN

Explore.. and.. FUN..!


#temanmain24
25 Agustus 2019
Ditulis oleh Helena Mantra

No comments:

Post a Comment

Note: Only a member of this blog may post a comment.

Pages